
FISIPOL UMMAT Luncurkan Lembaga Studi INTEGRA: Dorong Reformasi Pemerintahan dan Gerakan Anti-Korupsi
Mataram, 24 Oktober 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan perannya sebagai pusat pengembangan ilmu dan advokasi kebijakan publik dengan meluncurkan Institut for Government Reform, Politics, and Anti-Corruption (INTEGRA). Lembaga ini menjadi bagian dari komitmen FISIPOL UMMAT untuk memperkuat peran akademisi dalam mendorong tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berintegritas.
Kegiatan peluncuran yang berlangsung di kampus UMMAT tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, praktisi hukum, aktivis masyarakat sipil, hingga insan media. Dalam acara tersebut, Dekan FISIPOL UMMAT menegaskan bahwa pembentukan INTEGRA bukan sekadar simbolik, melainkan langkah strategis dalam menghadirkan pusat kajian yang fokus pada reformasi tata kelola pemerintahan, dinamika politik, dan pencegahan korupsi di tingkat lokal maupun nasional.
“FISIPOL UMMAT berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi terhadap tantangan tata kelola pemerintahan di Indonesia. Melalui INTEGRA, kami ingin menghadirkan kajian, riset, dan edukasi publik yang mampu membangun kesadaran akan pentingnya integritas dalam birokrasi dan kehidupan bernegara,” ujar Dekan FISIPOL dalam sambutannya.
INTEGRA akan berfungsi sebagai lembaga studi multidisiplin yang menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah daerah. Fokus utama lembaga ini mencakup penelitian kebijakan publik, pelatihan anti-korupsi, peningkatan kapasitas birokrasi, serta penyelenggaraan forum-forum diskusi tematik yang melibatkan pemangku kepentingan di bidang pemerintahan dan politik.
Dalam struktur awalnya, INTEGRA melibatkan sejumlah tokoh dari berbagai latar belakang keilmuan dan profesi. Di antaranya Dr. Syafril (Sekretaris I Rektor UMMAT), Dwi Ariesanto (Koordinator Badan Pekerja Somasi NTB), Lalu Ahyar Supriadi (Praktisi Hukum dan Aktivis Anti-Korupsi), serta Haris Mahtul (Pemimpin Redaksi NTBSatu). Keempatnya akan berperan sebagai dewan pakar yang memberikan arahan strategis bagi pengembangan lembaga.
Sementara itu, Dwi Ariesanto dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif akademisi UMMAT yang telah berani membentuk lembaga studi dengan fokus yang relevan dengan tantangan bangsa saat ini. “Integritas dan transparansi adalah fondasi utama reformasi birokrasi. INTEGRA harus mampu menjadi motor penggerak yang mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya pemerintahan yang bersih dan partisipatif,” ungkapnya.
Dalam kesempatan terpisah, salah satu dewan pakar, Lalu Ahyar Supriadi, menyatakan bahwa kehadiran INTEGRA dapat menjadi “ruang refleksi akademik” yang berfungsi mengawal kebijakan publik agar tetap berpihak kepada masyarakat. “Kampus memiliki posisi strategis untuk mendorong budaya integritas. Ketika dunia akademik berani bersuara dan memberikan kajian berbasis data, maka akan lahir sistem pemerintahan yang lebih sehat dan responsif terhadap rakyat,” tegasnya.
Dengan berdirinya lembaga studi ini, FISIPOL UMMAT menegaskan perannya sebagai institusi yang tidak hanya berorientasi pada pendidikan formal, tetapi juga aktif berkontribusi dalam penguatan nilai-nilai demokrasi, keadilan sosial, dan tata kelola pemerintahan yang baik. INTEGRA diharapkan menjadi pusat inovasi dan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, media, dan masyarakat dalam membangun Indonesia yang lebih transparan dan berkeadaban.
Sebagai tindak lanjut, INTEGRA berencana meluncurkan program kerja jangka pendek seperti pelatihan antikorupsi untuk mahasiswa dan aparatur sipil negara, riset kebijakan publik, serta publikasi ilmiah dan media advokasi yang menyoroti praktik tata kelola pemerintahan di tingkat lokal.
“Kami ingin menjadikan INTEGRA sebagai laboratorium sosial yang hidup tempat di mana ilmu, integritas, dan keberanian moral bersatu untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” tutup Dekan FISIPOL UMMAT.